Sejarah Perjalanan Bank BCA sebagai salah satu Bank terkemukan di Indonesia
Pendirian dan Awal Mula BCA BCA didirikan pada 21
Februari 1957 sebagai Bank Central Asia NV, sebuah bank swasta asing yang
berbasis di Jakarta, Indonesia. Bank ini dimiliki oleh Grup Salim, sebuah
kelompok bisnis yang didirikan oleh Sudono Salim. Pada awalnya, BCA hanya
beroperasi sebagai bank devisa, tetapi kemudian berkembang menjadi bank
komersial.
Pada tahun 1968, BCA menjadi bank pertama yang
menggunakan sistem komputer untuk transaksi perbankan di Indonesia, yang
merupakan sebuah terobosan teknologi yang revolusioner pada saat itu. Pada
tahun 1971, BCA memperkenalkan jaringan ATM pertama di Indonesia, yang
memberikan kemudahan bagi nasabah dalam melakukan transaksi keuangan.
Pada Tahun 1988, Bank Central Asia (BCA) diakuisisi
oleh Grup Djarum, sebuah kelompok bisnis yang dimiliki oleh keluarga Hartono,
yang mengambil alih saham mayoritas dari Grup Salim.
Perkembangan BCA dalam Era Reformasi Pada era
reformasi tahun 1998, BCA mengalami masa-masa sulit. Bank ini terkena dampak
dari krisis moneter yang melanda Indonesia, yang menyebabkan melemahnya kondisi
keuangan nasional. Namun, BCA berhasil melewati masa sulit tersebut dan mulai
berkembang kembali pada akhir tahun 1990-an dan awal tahun 2000-an.
Pada tahun 2000, BCA memperkenalkan kartu kredit
pertama di Indonesia yang dapat digunakan secara internasional, yang menjadi
terobosan penting dalam industri perbankan di Indonesia. Pada tahun yang sama,
BCA juga memperkenalkan layanan internet banking, yang memudahkan nasabah dalam
melakukan transaksi perbankan dari mana saja dan kapan saja.
Pada tahun 2002, BCA menjadi bank pertama di
Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta, yang menunjukkan keberhasilan
BCA dalam mencapai pertumbuhan dan kestabilan yang baik.
Kinerja Terkini dan Masa Depan BCA Saat ini, BCA
adalah bank swasta terbesar di Indonesia, dengan jumlah aset sekitar Rp 1.413
triliun pada akhir 2021. BCA memiliki jaringan lebih dari 1.300 cabang dan
18.000 ATM di seluruh Indonesia, serta 300 ribu merchant yang terkoneksi dengan
layanan BCA.
Pada tahun 2020, BCA berhasil mempertahankan
kinerjanya yang baik meskipun terdampak oleh pandemi COVID-19, dengan laba
bersih sebesar Rp 22,2 triliun. BCA juga terus melakukan inovasi dalam layanan
perbankan, seperti pengembangan layanan mobile banking dan pembayaran digital.
Masa depan BCA terlihat cerah dengan pertumbuhan
ekonomi yang kuat di Indonesia dan keinginan untuk terus memperluas jaringan
dan layanan perbankan.
BCA berkomitmen untuk mengembangkan teknologi dan
inovasi yang akan memudahkan nasabah untuk mengakses layanan perbankan, dengan
fokus pada digitalisasi dan pengembangan sistem keamanan perbankan yang lebih
baik. BCA juga berupaya untuk memperluas jangkauan layanan perbankan ke
daerah-daerah terpencil dan di pedesaan.
Selain itu, BCA juga berinvestasi dalam keberlanjutan
dan tanggung jawab sosial perusahaan. BCA berkomitmen untuk mengurangi dampak
lingkungan dari operasi perbankan, dengan memperkenalkan program-program
seperti green banking, penggunaan energi terbarukan, dan pengurangan limbah.
Dalam rangka mengembangkan karyawan, BCA menyediakan
program pelatihan dan pengembangan karir yang komprehensif, serta lingkungan
kerja yang inklusif dan mendukung.
Secara keseluruhan, perjalanan BCA dari awal
pendiriannya hingga saat ini telah menunjukkan kesuksesan dan pertumbuhan yang
stabil. BCA telah menciptakan inovasi dan terobosan penting dalam industri
perbankan Indonesia, serta terus berupaya untuk memperluas jangkauan dan
meningkatkan kualitas layanan perbankan yang ditawarkan. Dengan komitmen untuk
terus berkembang dan berinovasi, BCA berpotensi untuk terus tumbuh dan menjadi
pemimpin dalam industri perbankan Indonesia di masa depan.